Minggu, 11 Januari 2009

Tips Motivasi Diri

Seringkali rutinitas, dan berbagai masalah yang datang silih berganti setiap hari membuat kita kehilangan motivasi untuk mendapatkan yang lebih baik dalam kehidupan. Hingga semua tujuan kita mengabur dan lama-lama menghilang. Berikut kami sampaikan tujuh cara untuk mendapatkan motivasi setiap hari:
1. Ciptakan Hasrat - Lihat imbalan dari usaha Anda secara jelas. Cara ini memberikan banyak motivasi untuk membuat rencana Anda cepat terwujud. Bayangkan rumah impian Anda setiap hari, dan ini akan memberikan Anda dorongan untuk menjadikannya nyata.
2. Ciptakan Rasa Sakit - Dalam program Neuro-Linguistic mereka mengajarkan pada Anda untuk menghubungkan rasa sakit dengan tidak melakukan tindakan. Gambaran kekasih Anda keluar dengan orang lain, saat Anda menyaksikan itu dengan diam-diam, hal itu mungkin membuat Anda termotivasi membicarakan hal-hal yang Anda hindari dengan pasangan Anda.
3. Bicarakan Rencana Anda - Bicaralah pada pasangan Anda tentang rencana Anda, atau tuliskan dalam selembar kertas apa yang akan Anda lakukan lalu tempelkan di kulkas.
4. Miliki Sebuah Ketertarikan yang Nyata - Jika tak ada ketertarikan sama sekali Anda mungkin perlu melakukan sesuatu, untuk itu buat sebuah tujuan besar dalam pikiran Anda.
5. Miliki Energi - Kafein akan memberikan rasa sehat untuk sesaat, tapi dalam satu atau lain cara, Anda membutuhkan energi lebih sebagai motivasi untuk setiap hari, misalnya dengan olah raga atau tidur cukup.
6. Ciptakan Keseimbangan Mental - Sangat sulit untuk menemukan motivasi jika Anda dalam keadaan tertekan. Hilangkan beberapa perasaan negatif Anda, atau pada akhirnya pilih kerjakan pekerjaan penting saat Anda dalam mood yang bagus.
7. Ambil Sebuah Langkah Kecil - Lakukan pengumpulan untuk satu tas besar daun-daun di halaman. Dan denagn segera Anda akan membersihkan halaman. Setiap sebuah langkah kecil yang Anda ambil untuk mencapi tujuan akan memberikan motivasi pada Anda setiap hari.

EMPAT FASE PERTUMBUHAN KEPEMIPINAN

Baik Anda memiliki bakat alam untuk kepemimpinan yang benar atau tidak, perkembangan dan kemajuan Anda mungkin akan terjadi menurut empat fase berikut ini.

FASE 1—SAYA TIDAK MENGETAHUI APA YANG TIDAK
SAYA KETAHUI
Sebagai besar orang mengenali nilai dari kepemimpinan. Mereka yakin bahwa kepemimpinan hanya untuk sedukit orang—untuk orang yag berada di puncak tagga perusahaan. Mereka tidak mengetahui mengenai peluang yang mereka lewati ketika mereka tidak belajar untuk memimpin. Hal ini menekan perasaan saya ketika seorang dekan mengatakan kepada saya bahwa hanya sedikit mahasiswa yang mendaftar ikut mata kuliah kepemimpinan yang ditawarkan fakultas. Mengapa? Hanya sedikit yang menganggap diri mereka sendiri sebagai pemimpin adalah pengaruh, dan bahwa dalam perjalanan setiap hari sebagai besar individual bisanya mencoba mempengaruhi paling sedikit empat orang, keinginan mereka mungkin muncul untuk belajar lebih banyak mengenai subyek ini. Keadaan yang patut disayangkan, karena sejauh seseorang tidak mengetahui apa yang tidak diketahuinya, dia tidak tumbuh.

FASE 2—SAYA MENGETAHUI APA YANG
TIDAK SAYA KETAHUI
Biasanya suatu ketika dalam hidup, kita ditempatkan dalam posisi kepemimpinan hanya untuk melihat ke sekeliling dan menyadari bahwa tidak seorang pun yang mengikuti kita. Saat itulah kita menyadari bahwa kita perlu untuk belajar cara memimpin. Dan tentu saja, saat itulah proses dapat dimulai. Perdana Menteri Inggris Penjamin Disraeli dengan bijaksana berkomentar, “Menyadari bahwa Anda mengabaikan fakta adalah langkah besar menuju pengetahuan.”

PEMIMPIN YANG SUKSES SUKA BELAJAR. DAN
PROSES BELAJARNYA BERLANGSUNG TERUS.
HASIL DARI DISIPLIN DARI DAN KEGIGIHAN.

Seperti itulah yang terjadi pada diri saya ketika saya menduduki posisi kepemimpinan pertama di tahun 1969. Saya telah berulang kali titunjuk menjadi kapten tim olahraga seumur hidup saya dan telah menjadi ketua mahasiswa diperguruan tinggi, jadi saya sudah berpikir bahwa saya adalah pemimpin. tetapi ketika saya mencoba memimpin orang dalam dunia nyata. Saya menempatkan kebenaran yang menakutkan. Hal itu mendorong saya untuk memulai mengumpulkan sumber daya dan belajar dari situ. Saya juga mempunyai ide lain: saya menulis kepada sepuluh pemimpin top di bidang saya dan menawarkan uang seratus dolar kepada mereka kalau mereka bersedia meluangkan waktu setengah jam bagi saya, sehingga saya dapat mengajukan pertannyaan. (Jumlah itu cukup besar di tahun 1969.) Selama beberapa tahun berikutnya, istri saya, Margaret, dan saya merencanakan setiap liburan dekat dengan tepat tinggal orang-orang itu. bila seorang pemimpin besar di Cleveland menjawab ya berlibur di Cleveland sehingga saya dapat bertemu dengannya. Dan ide saya membuahkan hasil. Para pemimpin itu beragi pemahaman dengan saya yang tidak akan pernah dapat saya pelajari dengan cara lain.

FASE 3—SAYA TUMBUH DAN MENGETAHUI
DAN ITU MULAI TERLIHAT
Ketika Anda menyadari bahwa Anda kurang dalam hal keterampilan dan Anda mulai melakukan disiplin pertumbuhan pribadi harian dalam kepemimpinan, maka hal-hal menarik akan mulai terjadi.
Belum lama terselenggara, saya mengajar suatu kelompok orang di Denver, dan di tengah kerumunan orang banyak saya memperhatikan seorang anak muda berusia sembilan belas tahun yang cerdas bernama Brian. Untuk beberapa hari, saya mengawasi ketika dia dengan semangat mencatat. Saya berbicara dengannya beberapa kali ketika istirahat. Ketika saya sampai pada bagian seminar tempat sayamengajarkan Hukum proses, saya minta agar Brian berdiri sehingga saya dapat berbicara sementara yang lain mendengarkannya. Saya berkata, “Brian, saya telah mengamati Anda di sini, dan saya amat terkesan dengan betapa tinggi semangat Anda untuk belajar dan mengumpulkan pengetahuan dan tumbuh. Saya ingin menceritakan rahasia kepada Anda yang akan mengubah hidup Anda.” Setiap orang dalam auditorium tampak mencondongkan diri ke depan.
“Saya yakin bahwa dalam sekitar dua puluh tahun, Anda dapat menjadi seorang pemimpin yang besar. Saya ingin mendorong Anda untuk membuat diri Anda menjadi seorang yang belajar kepemimpinan seumur hidup. Baca buku, dengarkan kaset rekamam tentang motivasi secara teratur, dan terus hadir dalam setiap seminar kepemimpinan. Dan kapan pun Anda menjumpai hal yang berharga mengenai kebenaran atau kutipan yang penting, simpanlah untuk digunakan di masa depan.
“Ini bukan hal yang mudah untuk dilakukan,” kata saya. “Tetapi dalam lima tahun, Anda akan mengembangkan kompetensi yang membuat kepemimpinan Anda menjadi amat efektif. Dalam waktu dua puluh tahun, ketika usia Anda tiga puluh sembilan tahun, bila Anda terus belajar dan tumbuh, orang lain akan mulai meminta kepada Anda untuk mengajari mereka mengenai kepemimpinan. Dan beberapa orang akan saling memandang dan berkata, “bagaimana mungkin dia tiba-tiba menjadi demikian bijaksana?”
“Brian, Anda dapat menjadikan pemimpin besar, tetapi itu tidak akan terjadi dalam sehari. Mulai untuk melakukan hal-hal yang memang harus dilakukan sekarang.”
Apa yang benar bagi Brian juga benar bagi Anda. Mulai mengembangkan kepemimpinan Anda hari ini, dan suatu hari Anda akan mengalami pengaruh dari Hukum Proses.

FASE 4—SAYA HANYA MELANGKAH KARENA APA
YANG SAYA KETAHUI
Ketika Anda berada di fase 3, Anda dapat menjadikan seorang pemimpin yang cukup efektif, tetapi Anda harus berpikir mengenai sikap langkah yang Anda lakukan. Anda tetapi, ketika Anda sampai ke fase 4, kemampuan Anda untuk memimpin menjadi hampir menjadi otomatis. Dan pada saat itulah ketika buah yang Anda peroleh lebih besar ketimbang kehidupan. Tetapi satu-satunya jalan untuk sampai di sana adalah mengikuti Hukum Proses dan berjuang keras.

MANFAAT TERAMPIL MENGATUR WAKTU

Beberapa manfaat yang didapatkan jika Anda terampil mengatur waktu, antara lain:

Ê
Anda menjadi mantap dan semangat
untuk menjalani hidup.

Anda tahu apa dan bagaimana cara mengisi hidup ini. Anda tidak mudah bingung dan terombang-ambing dalam mengambil keputusan. Sebab Anda tahu mau ke mana Anda melangkah.

Ë
Anda dapat hidup
secara seimbang dan selaras.

Semua orang yang perlu Anda layani akan terpenuhi secara cukup. Tidak ada lagi ketidakseimbangan antara pekerjaan dan keluarga. Atau antara kebutuhan fisik dan ruhani.

Ì
Anda dapat mencapai cita-cita
atau tujuan hidup yang Anda kehendaki.

Sebab Anda telah melakukan perencanaan untuk dapat meraihnya. Merencanakan adalah setengah dari keberhasilan Anda untuk mencapai apa yang Anda inginkan.

Í
Anda akan termotivasi untuk melakukan
apa yang Anda inginkan.

Anda telah memilih tujuan hidup yang Anda sukai dan Anda telah merencanakannya sendiri. Semua itu akan menantang Anda untuk mewujudkannya.

Î
Anda akan dapat memanfaatkan waktu
dengan baik.

Waktu Anda akan berlalu secara produktif. Anda tak akan menyesali waktu yang telah berlalu di kemudian hari.

Ï
Anda akan terhindar dari keletihan kronis dan
stres yang dapat berakibat pada gangguan
psikologis dan fisik.

Perencanaan kegiatan membuat Anda terhindar dari keterdesakan waktu dan dari jebakan kegiatan yang tak perlu.

Ð
Anda menjadi orang
yang lebih percaya diri dan kreatif.

Anda akan lebih bersungguh-sungguh untuk meraih masa depan tanpa sikap pesimis. Kepercayaan diri dan kreativitas merupakan modal untuk meraih kesuksesan.

Ñ
Anda tak lagi kesepian.

Hidup Anda penuh dengan pengalaman beragam bersama orang lain. Anda akan menjadi orang yang suka bekerjasama dan bersosialisasi. Walaupun Anda dapat melakukan segala sesuatu sendirian, tapi Anda tahu hasil yang lebih besar akan Anda dapatkan jika bersinergi dengan orang lain.

INGIN SUKSES BELAJAR?

Ingin sukses dalam belajar? Ingin mendapatkan suatu cara efektif untuk belajar dengan menyenangkan? Berikut ini adalah 7 (tujuh) langkah yang dapat kamu lakukan dan kembangkan sendiri yang diadaptasi dari buku Seven Habits of Highly Effective People karangan Steven Covey.
1. Bertanggung jawab atas dirimu sendiri.
Tanggung jawab merupakan tolok ukur sederhana di mana kamu sudah mulai berusaha menentukan sendiri prioritas, waktu dan sumber-sumber terpercaya dalam mencapai kesuksesan belajar.
2. Pusatkan dirimu terhadap nilai dan prinsip yang kamu percaya.
Tentukan sendiri mana yang penting bagi dirimu. Jangan biarkan teman atau orang lain mendikte kamu apa yang penting.
3. Kerjakan dulu mana yang penting.
Kerjakanlah dulu prioritas-prioritas yang telah kamu tentukan sendiri. Jangan biarkan orang lain atau hal lain memecahkan perhatianmu dari tujuanmu.
4. Anggap dirimu berada dalam situasi "co-opetition" (bukan situasi "win-win" lagi).
"Co-opetition" merupakan gabungan dari kata "cooperation" (kerja sama) dan "competition" (persaingan). Jadi, selain sebagai teman yang membantu dalam belajar bersama dan banyak memberikan masukkan/ide baru dalam mengerjakan tugas, anggaplah dia sebagai sainganmu juga dalam kelas. Dengan begini, kamu akan selalu terpacu untuk melakukan yang terbaik (do your best) di dalam kelas.
5. Pahami orang lain, maka mereka akan memahamimu.
Ketika kamu ingin membicarakan suatu masalah akademis dengan guru/dosenmu, misalnya mempertanyakan nilai matematika atau meminta dispensasi tambahan waktu untuk mengumpulkan tugas, tempatkan dirimu sebagai guru/dosen tersebut. Nah, sekarang coba tanyakan pada dirimu, kira-kira argumen apa yang paling pas untuk diberikan ketika berada dalam posisi guru/dosen tersebut.
6. Cari solusi yang lebih baik.
Bila kamu tidak mengerti bahan yang diajarkan pada hari ini, jangan hanya membaca ulang bahan tersebut. Coba cara lainnya. Misalnya, diskusikan bahan tersebut dengan guru/dosen pengajar, teman, kelompok belajar atau dengan pembimbing akademismu. Mereka akan membantumu untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik.
7. Tantang dirimu sendiri secara berkesinambungan.
Dengan cara ini, belajar akan terasa mengasyikkan, dan mungkin kamu mendapatkan ide-ide yang cemerlang.

Tips Dan Trik Cara Belajar Yang Baik Untuk Ujian / Ulangan Pelajaran Sekolah Bagi Siswa SD, SMP, SMA Serta Mahasiswa

Belajar merupakan hal yang wajib dilakukan oleh para pelajar dan mahasiswa. Belajar pada umumnya dilakukan di sekolah ketika jam pelajaran berlangsung dibimbing oleh Bapak atau Ibu Guru. Belajar yang baik juga dilakukan di rumah baik dengan maupun tanpa pr / pekerjaan rumah. Belajar yang dilakukan secara terburu-buru akibat dikejar-kejar waktu memiliki dampak yang tidak baik.
Berikut ini adalah tips dan triks yang dapat menjadi masukan berharga dalam mempersiapkan diri dalam menghadapi ulangan atau ujian :
1. Belajar Kelompok
Belajar kelompok dapat menjadi kegiatan belajar menjadi lebih menyenangkan karena ditemani oleh teman dan berada di rumah sendiri sehingga dapat lebih santai. Namun sebaiknya tetap didampingi oleh orang dewasa seperti kakak, paman, bibi atau orang tua agar belajar tidak berubah menjadi bermain. Belajar kelompok ada baiknya mengajak teman yang pandai dan rajin belajar agar yang tidak pandai jadi ketularan pintar. Dalam belajar kelompok kegiatannya adalah membahas pelajaran yang belum dipahami oleh semua atau sebagian kelompok belajar baik yang sudah dijelaskan guru maupun belum dijelaskan guru.
2. Rajin Membuat Catatan Intisari Pelajaran
Bagian-bagian penting dari pelajaran sebaiknya dibuat catatan di kertas atau buku kecil yang dapat dibawa kemana-mana sehingga dapat dibaca di mana pun kita berada. Namun catatan tersebut jangan dijadikan media mencontek karena dapat merugikan kita sendiri.
3. Membuat Perencanaan Yang Baik
Untuk mencapai suatu tujuan biasanya diiringi oleh rencana yang baik. Oleh karena itu ada baiknya kita membuat rencana belajar dan rencana pencapaian nilai untuk mengetahui apakah kegiatan belajar yang kita lakukan telah maksimal atau perlu ditingkatkan. Sesuaikan target pencapaian dengan kemampuan yang kita miliki. Jangan menargetkan yang yang nomor satu jika saat ini kita masih di luar 10 besar di kelas. Buat rencana belajar yang diprioritaskan pada mata pelajaran yang lemah. Buatlah jadwal belajar yang baik.
4. Disiplin Dalam Belajar
Apabila kita telah membuat jadwal belajar maka harus dijalankan dengan baik. Contohnya seperti belajar tepat waktu dan serius tidak sambil main-main dengan konsentrasi penuh. Jika waktu makan, mandi, ibadah, dan sebagainya telah tiba maka jangan ditunda-tunda lagi. Lanjutkan belajar setelah melakukan kegiatan tersebut jika waktu belajar belum usai. Bermain dengan teman atau game dapat merusak konsentrasi belajar. Sebaiknya kegiatan bermain juga dijadwalkan dengan waktu yang cukup panjang namun tidak melelahkan jika dilakukan sebelum waktu belajar. Jika bermain video game sebaiknya pilih game yang mendidik dan tidak menimbulkan rasa penasaran yang tinggi ataupun rasa kekesalan yang tinggi jika kalah.
5. Menjadi Aktif Bertanya dan Ditanya
Jika ada hal yang belum jelas, maka tanyakan kepada guru, teman atau orang tua. Jika kita bertanya biasanya kita akan ingat jawabannya. Jika bertanya, bertanyalah secukupnya dan jangan bersifat menguji orang yang kita tanya. Tawarkanlah pada teman untuk bertanya kepada kita hal-hal yang belum dia pahami. Semakin banyak ditanya maka kita dapat semakin ingat dengan jawaban dan apabila kita juga tidak tahu jawaban yang benar, maka kita dapat membahasnya bersama-sama dengan teman. Selain itu
6. Belajar Dengan Serius dan Tekun
Ketika belajar di kelas dengarkan dan catat apa yang guru jelaskan. Catat yang penting karena bisa saja hal tersebut tidak ada di buku dan nanti akan keluar saat ulangan atau ujian. Ketika waktu luang baca kembali catatan yang telah dibuat tadi dan hapalkan sambil dimengerti. Jika kita sudah merasa mantap dengan suatu pelajaran maka ujilah diri sendiri dengan soal-soal. Setelah soal dikerjakan periksa jawaban dengan kunci jawaban. Pelajari kembali soal-soal yang salah dijawab.
7. Hindari Belajar Berlebihan
Jika waktu ujian atau ulangan sudah dekat biasanya kita akan panik jika belum siap. Jalan pintas yang sering dilakukan oleh pelajar yang belum siap adalah dengan belajar hingga larut malam / begadang atau membuat contekan. Sebaiknya ketika akan ujian tetap tidur tepat waktu karena jika bergadang semalaman akan membawa dampak yang buruk bagi kesehatan, terutama bagi anak-anak.
8. Jujur Dalam Mengerjakan Ulangan Dan Ujian
Hindari mencontek ketika sedang mengerjakan soal ulangan atau ujian. Mencontek dapat membuat sifat kita curang dan pembohong. Kebohongan bagaimanapun juga tidak dapat ditutup-tutupi terus-menerus dan cenderung untuk melakukan kebohongan selanjutnya untuk menutupi kebohongan selanjutnya. Anggaplah dengan nyontek pasti akan ketahuan guru dan memiliki masa depan sebagai penjahat apabila kita melakukan kecurangan.
Semoga tips cara belajar yang benar ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua, amin.

Sujud Bikin Cerdas

PACU KECERDASAN

Gerakan sujud dalam salat tergolong unik. Falsafahnya adalah manusia
menundukkan diri serendah?rendahnya, bahkan lebih rendah dari pantatnya
sendiri. Dari sudut pandang ilmu psikoneuroimunologi (ilmu mengenai
kekebalan tubuh dari sudut pandang psikologis) yang didalami Prof Sholeh,
gerakan ini mengantar manusia pada derajat setinggi?tingginya. Mengapa?
Dengan melakukan gerakan sujud secara rutin, pembuluh darah di otak
terlatih untuk menerima banyak pasokan darah. Pada saat sujud, posisi
jantung berada di atas kepala yang memungkinkan darah mengalir maksimal ke
otak. Itu artinya, otak mendapatkan pasokan darah kaya oksigen yang memacu
kerja sel-selnya. Dengan kata lain, sujud yang tumakninah dan kontinyu
dapat memacu kecerdasan.

Risetnya telah mendapat pengakua! n dari Harvard Universitry , AS. Bahkan
seorang dokter berkebangsaan Amerika yang tak dikenalnya menyatakan masuk
Islam setelah diam?diam melakukan riset pengembangan khusus mengenai
gerakan sujud.

PERINDAH POSTUR

Gerakan?gerakan dalam salat mirip yoga atau peregangan (stretching) .
Intinya untuk melenturkan tubuh dan melancarkan peredaran darah. Keunggulan
salat dibandingkan gerakan lainnya adalah salat menggerakan anggota tubuh
lebih banyak, termasuk jari kaki dan tangan.
Sujud adalah latihan kekuatan untuk otot tertentu, termasuk otot dada. Saat
sujud, beban tubuh bagian atas ditumpukan pada lengan hingga telapak
tangan. Saat inilah kontraksi terjadi pada otot dada, bagian tubuh yang
menjadi kebanggaan wanita. Payudara tak hanya menjadi lebih indah bentuknya
tetapi juga memperbaiki fungsi kelenjar air susu di dalamnya.

MUDAHKAN PERSALINAN

Masih dalam pose sujud, manfaat lain bisa dinikmati kaum hawa. Saat pinggul
dan! pinggang terangkat melampaui kepala dan dada, otot?otot perut (rectus
abdominis dan obliquus abdominis externuus) berkontraksi penuh. Kondisi
ini melatih organ di sekitar perut untuk mengejan lebih dalam dan ! lama. Ini
menguntungkan wanita karena dalam persalinan dibutuhkan pernapasan yang
baik dan kemampuan mengejan yang mencukupi. Bila, otot perut telah
berkembang menjadi lebih besar dan kuat, maka secara alami ia justru lebih
elastis. Kebiasaan sujud menyebabkan tubuh dapat mengembalikan serta
mempertahankan organ?organ perut pada tempatnya kembali (fiksasi).

PERBAIKI KESUBURAN

Setelah sujud adalah gerakan duduk. Dalam salat ada dua macam sikap duduk,
yaitu duduk iftirosy (tahiyyat awal) dan duduk tawarruk (tahiyyat akhir).
Yang terpenting adalah turut berkontraksinya otot?otot daerah perineum.
Bagi wanita, inilah daerah paling terlindung karena terdapat tiga lubang,
yaitu liang persenggamaan, dubur untuk melepas kotoran, dan saluran kemih.

Saat duduk tawarruk, tumit kaki kiri harus menekan daerah perineum.
Punggung kaki harus diletakkan di atas telapak kaki kiri dan tumit kaki
kanan harus menekan pangkal paha kanan. Pada posisi! ini tumit kaki kiri
akan memijit dan menekan daerah perineum. Tekanan lembut inilah yang
memperbaiki organ reproduksi di daerah perineum.

AWET MUDA

Pada dasarnya, seluruh gerakan salat bertujuan meremajakan tubuh. Jika
tubuh lentur, kerusakan sel dan kulit sedikit terjadi. Apalagi jika
dilakukan secara rutin, maka sel?sel yang rusak dapat segera tergantikan.
Regenerasi pun berlangsung lancar. Alhasil, tubuh senantiasa bugar.

Gerakan terakhir, yaitu salam dan menengok ke kiri dan kanan punya pengaruh
besar pada ke­kencangan. kulit wajah. Gerakan ini tak ubahnya relaksasi
wajah dan leher. Yang tak kalah pentingnya, gerakan ini menghindarkan
wanita dari serangan migrain dan sakit kepala lainnya.

Cara Mempertajam Memori

Siapa bilang penyakit lupa alias tidak ingat itu cuma konsumsi para lansia. Karena mereka yang masih muda-muda pun bisa saja mengidap penyakit tulalit alias pelupa layaknya yang tua-tua. Malu kan dibilang tulalit sama pacar?
Banyak faktor yang menjadi biang keladi munculnya gangguan kelupaan tersebut, mulai dari makanan yang dikonsumsi, pekerjaan yang menumpuk serta kesibukan-kesibukan lainnya.
Belum lagi dengan keakraban orang muda dengan berbagai perangkat teknologi moderen. Telepon selular, komputer, e-mail, hingga internet, disebut-sebut sebagai piranti teknologi yang bisa memaksa tubuh dan otak terus bekerja selama 24 jam.
Nah, hiruk-pikuknya aktivitas tersebutlah yang konon bisa memicu hilangnya kemampuan otak untuk mengingat-ingat. Namun begitu, gangguan kelupaan tersebut tetap bisa diatasi, kok. Dengan mengikuti beberapa tip sederhana ini, mudah-mudahan penyakit lupa tersebut bisa dihindari:
1. Fokuskan diri untuk mendengar dan kurangi berbicara. Pasalnya, dengan mendengar akan mendorong kita untuk lebih berkonsentrasi.
2. Disiplin berdiet. Melakukan diet sehat dengan mengkonsumsi makanan yang kaya protein, di samping juga buah dan sayuran, akan memberikan suntikan 'tenaga' bagi otak.
3. Usahakan untuk mengurangi bahkan mungkin menghindari pergaulan dengan mereka yang selalu berpikiran negatif. Sebaliknya kembangkan selalu pemikiran positif. Karena berpikir positif itu bisa menstimulir proses kerja otak.
4. Hindari mengkonsumsi makanan berlemak tinggi. Pasalnya lemak-lemak tersebut bisa menyumbat saluran arteri yang tengah menyuplai darah ke otak.
5. Baca, baca, dan baca. Banyak membaca dengan diselingi bermain puzzle merupakan latihan yang sangat baik bagi otak. Karenanya, isilah waktu senggang Anda dengan berbagai jenis bacaan, dari yang fiksi hingga yang berat sekalipun nggak apa-apa kok.
6. Minumlah vitamin, khususnya vitamin E dan suplemen yang mengandung unsur seng. Berbagai penelitian menunjukkan kalau kedua unsur tersebut bisa membantu memperlambat proses penuaan dini serta meningkatkan kemampuan ingatan.
7. Jangan mengkonsumsi alkohol secara berlebihan. Terlalu banyak alkohol konon akan membunuh sel-sel otak secara perlahan-lahan, lho.
8. Rencanakan selalu aktivitas berinteraksi dengan orang lain. Karena yang namanya bersosialisasi itu konon bisa mengusir rasa malas pada otak.
9. Hindari mengkonsumsi obat-obatan yang tidak perlu. Menurunkan berat badan, tekanan darah, serta kadar kolesterol dalam tubuh terkadang lebih ampuh dengan diet dan olahraga ketimbang obat-obatan. Selain itu usahakan untuk mempelajari dan mengetahui efek samping dari obat-obatan yang Anda minum. Obat tidur misalnya, konon bisa mengakibatkan hilangnya memori.
10. Cobalah untuk menjadwalkan olahraga secara rutin dalam agenda Anda. Pasalnya, aktivitas tersebut bisa melancarkan sirkulasi darah ke otak.
Nah, selamat mencoba ya...biar nggak lagi disindir, "Masih muda kok pelupa sih"

Apa potensi saya??

"APA sih potensi saya?” Pasti pertanyaan ini pernah kita lontarkan. Tapi tahukah Anda ada kalanya pertanyaan itu menyesatkan diri Anda sendiri?
Pertanyaan semacam itu biasanya menghantui para remaja. Maklum, itu usia pencarian identitas. Tapi, tak jarang lho ditanyakan juga oleh orang dewasa. Itu bukan berarti mereka kehilangan identitas, namun biasanya terjadi saat harus memilih ulang pekerjaan yang akan ia geluti. Misalnya, pada sarjana yang baru lulus, pekerja yang baru kena PHK, atau pada orang yang selalu gagal berwirausaha.
Situasi seperti itu kerap memaksa orang untuk menilai ulang dirinya. Jadi, pertanyaan seperti di atas sah-sah saja dilontarkan. Harapannya tentu saja kita mendapat jawaban yang tepat. Dengan begitu keputusan kita dalam memilih dunia kerja yang akan kita geluti bisa pas.
Namun, ada dua hal yang perlu dipertanyakan agar kita tidak disesatkan oleh pertanyaan itu. Pertama, apa sebenarnya yang sedang terjadi pada diri kita dibalik pertanyaan itu? Kedua, apakah pertanyaan itu telah membuat kita terpaku dan ragu dalam mengambil keputusan?
Umumnya, pertanyaan bernada sangsi pada kemampuan diri itu timbul saat kita sedang mencari identitas diri. Kebanyakan kaum remaja yang mempertanyakan. Ingin tahu siapa diri mereka sebenarnya, apa kelebihan-kekurangannya. Bakat apa yang mereka miliki dan prinsip hidup seperti apa yang pas untuk dipegang.
Itu alasan yang positif, Nah, dua yang terakhir ini perlu diwaspadai. Jika pertanyaan di judul muncul di benak Anda akibat keraguan mengambil keputusan atau rasa frustasi karena kegagalan yang beruntun. Hati-hatilah! Pertanyaan di atas bisa menyesatkan, bahkan menjadi apologi untuk tidak melakukan apa apa.
Di situasi itu Anda sebenarnya bukan tidak tahu potensi diri. Justru Anda telah memiliki sejumlah kemampuan yang siap dimanfaatkan. Hanya saja keraguan dan rasa frustrasi membuat Anda merasa tidak memiliki apa apa, bahkan merasa tidak berdaya. Karena itu, agar tidak tersesat, ubah cara berpikir Anda! Patok sesuatu sebagai tujuan dan bunuh rasa takut gagal. Berprasangka baiklah kepada Allah. Semua pemberian Allah itu baik buat kita. Allah akan menolong usaha kita.
Tahukah Anda, sebenarnya peran potensi dalam keberhasilan seseorang dalam menekuni pekerjaannya tidaklah terlalu besar! Saat ini orang lebih banyak membicarakan kuatnya motivasi, memadainya kompetensi, dan uletnya usaha sebagai kunci keberhasilan. Bukan potensi.
Memang, potensi berperan dalam memperoleh kompetensi. Tapi, sebenarnya sulit membedakan potensi dari kompetensi. Misalnya kecerdasan. Orang menyebutnya sebagai potensi untuk dapat menguasi pengetahuan. Namun, kemampuan menganalisis, mengenali masalah, dan mengembangkan alternatif penyelesaian masalah adalah kompetensi berpikir. Kompetensi berpikir sering juga disebut sebagai kecerdasan dan kreativitas. Jadi, kecerdasan dan kreativitas adalah potensi, dan ada kalanya disebut kompetensi.
Nah, sekarang kita lupa soal perbedaan potensi dan kompetensi. Sebaiknya, kita mulai dengan mengubah cara berpikir. Kalau biasanya Anda memulai dari “apa yang saya miliki”, saat ini pakai "apa yang bisa saya capai dengan modal ini". Jadi, pertanyaanya berubah. Bukan lagi "apa potensi saya". Tapi, “apa yang ingin saya raih dan modal apa yang harus saya usahakan untuk mencapai itu”.
Itulah langkah pertama Anda untuk mengembangkan diri. Dengan cara pikir demikian, Anda akan memiliki arah kemana Anda akan berkembang. Anda pun akan dapat memastikan hal apa yang harus Anda kembangkan dalam diri Anda.
Selanjutnya, buat daftar kompetensi yang harus Anda miliki. Sebagai contoh, Anda telah memastikan ingin jadi penulis, maka langkah selanjutnya daftar sejumlah kompetensi yang harus Anda miliki. Kira-kira seperti ini: keluasan wawasan, kepekaan terhadap masalah yang terhadir di masyarakat, kekayaan kosa kata, kreativitas, dan penguasaan teknik menulis.
Tentu saja kompetensi itu tidak melulu bersifat pemikiran dan intelektual. Bisa juga kepribadian, Misalnya, kepemimpinan, cara berkomunikasi, atau kemampuan bekerja sama.
Jika Anda telah punya daftarnya, kini mulailah beraksi! Artinya, Anda harus punya program meraihnya. Misalnya, membaca satu buku dalam seminggu, ikuti seminar, diskusi, dan workshop menulis. Yang aksi paling penting adalah mulai mengirim tulisan ke penerbit seperti apa pun hasil tulisan Anda. Sebab, bagi penulis pemula inilah proses quantum learning.
Kalau itu sudah Anda lakukan, siapkanlah dada yang lapang. Syukuri setiap kemajuan yang diperoleh, sekecil apa pun kadarnya. Karena, itu adalah karunia Allah. Ingat, semakin Anda bersyukur, Allah akan menambahkan karuniaNya. Terakhir, sebagai bahan renungan, sebenarnya apa yang ingin Anda gapai dengan bersusah payah mengembangkan potensi diri? Semoga tidak sekadar ingin meraih materi.

Akhwat Sejati

Seorang gadis kecil bertanya pada ayahnya, “Abi ceritakan padaku tentang Akhwat sejati?” Sang ayahpun menoleh sambil kemudian tersenyum : Anakku!!! Seorang akhwat sejati bukanlah dilihat dari kecantikan paras wajahnya, tetapi dilihat dari kecantikan hati yang ada dibaliknya. Akhwat sejati bukan dilihat dari bentuk tubuhnya yang mempesona, tetapi dilihat dari sejauhmana ia menutupi bentuk tubuhnya. Akhwat sejati bukan dilihat dari begitu banyak kebaikan yang ia berikan, tetapi dari keikhlasan ia memberikan kebaikan itu. Akhwat sejati bukan dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya, tetapi dilihat dari apa yang sering mulutnya bicarakan. Akhwat sejati bukan dilihat dari keahlian berbahasa, tetapi dilihat ari bagaimana caranya ia berbicara.

Sang ayah diam sejenak sembari melihat ke arah putrinya. “Lantas apa lagi Abi?”, sahut putrinya. Ketahuilah putriku..... akhwat sejati bukan dilihat dari keberaniannya dalam berpakaian, tetapi dilihat dari sejauh mana ia berani mempertahankan kehormatannya. Akhwat sejati bukan dilihat dari kekhawatirannya digoda orang di jalan, tetapi dilihat dari kekhawatiran dirinyalah yang emngundang orang jadi tergoda. Akhwat sejati bukanlah dilihat dari seberapa banyak dan besarnya uina yang ia jalani, tetapi dilihat dari sejauhmana ia menghadapi ujian itu dengan penuh rasa syukur.

Dan ingatlah!! Akhwat sejati bukan dilihat dari sifat supelnya dalam bergaul, tetapi dilihat dari sejauhmana ia menjaga kehormatan dirinya dalam bergaul. Setelah itu sang anak kembali bertanya, “Siapakah yang dapat menjadi kriteria seperti itu, Abi?”
Sang ayah memberikannya sebuah buku dan berkata, “Pelajarilah mereka!!” sang anakpun mengambil buku itu dan terlihatlah tulisan “Istri Rasulullah”. Wallahu’alambisshowab.

Belajar Bahasa Arab

Belajar bahasa Arab memang sebuah keharusan yang layak dikuasai oleh umat Islam. Sebab sejak awal mula diturunkan ajaran Islam sampai hari ini, bahasa yang digunakan adalah bahasa arab.
Al-Quran sebagai kitab suci abadi yang menghapus semua kitab suci yang pernah ada, diturunkan dalam bahasa Arab. Rasulullah SAW sebagai nabi akhir zaman yang risalahnya berlaku untuk seluruh manusia di muka bumi sampai akhir zaman, juga berbahasa arab, tanpa pernah diriwayatkan mampu berbahasa selain arab.
Hadits-hadits nabawi diriwayatkan secara berantai hingga sampai kepada kita melewati masa berabad-abad, juga tertulis dalam bahasa Arab. Bahkan semua kitab yang menjelaskan materi Al-Quran, As-Sunnah serta syariah Islamiyah hasil karya para ulama muslim sedunia sepanjang masa, juga kita warisi dalam bahasa Arab.
Ketika dakwah Islam memasuki pusat-pusat peradaban dunia dan membangun kejayaannya nangemilang, bahasa yang digunakan juga bahasa Arab. Kala itu bahasa Arab selain resmi menjadi bahasa pemerintahan, juga menjadi bahasa dunia pendidikan, bahasa ilmu pengetahuan serta bahasa rakyat sehari-hari. Padahal negeri-negeri yang dimasuki Islam itu tadinya bukan negeri Arab.
Bahkan ketika Islam masuk ke Mesir dan para penguasa dan rakyatnya masuk Islam, mereka tidak hanya sekedar memeluk Islam sebagai agama, tetapi mereka belajar bahasa Arab, berbicara dengan bahasa Arab dan melupakan bahasa asli peninggalan nenek moyang mereka. Hanya dalam tempo beberapa tahun saja, tidak satu pun bangsa Mesir yang paham bahasa asli mereka. Semua berbicara dengan bahasa Arab, bahkan hingga hari ini. Padahal Mesir itu bukan negeri Arab dan tidak terletak di jazirah Arab. Mesir terletak di benua Afrika, namun rakyat Mesir keseluruhannya berbicara dalam satu bahasa, yaitu bahasa Arab.
Bila kita amati secara seksama, memang ada kecenderungan bahwa di mana ada masuknya dakwah Islam ke suatu negeri hingga mampu mambangun peradaban besar, pastilah negeri itu berubah bahasanya menjadi bahasa Arab. Bahkan bahasa resmi negara sekaligus bahasa rakyat jelata.
Sebaliknya, negeri-negeri yang kurang sempurna proses Islamisasinya, bisa dengan mudah dikenali dari tidak adanya rakyat yang menggunakan bahasa Arab. Paling jauh hanya sekedar serapan-serapan bahasa saja, seperti bangsa kita ini. Bahasa Indonesia (termasuk Melayu) menyerap sangat banyak bahasa Arab ke dalam perbendaharaannya. Begitu banyak kata yang sumbernya dari bahasa Arab, bahkan bisa dikatakan bahwa unsur serapan dari bahasa arab termasuk paling dominan dalam bahasa Indonesia.
Namun sayangnya, bangsa ini tidak sempat mampu berbahasa Arab dalam kesehariannya. Apalagi ditambah dengan penjajahan selama ratusan tahun, dimana para penjajah itu memang paham betul bahwa salah satu kekuatan agama Islam adalah pada bahasa Arabnya.
Bila suatu umat muslimin di muka bumi ini tidak bisa bahasa Arab, artinya mereka pasti tidak paham tiap ayat Al-Quran, tidak paham hadits nabi, tidak mengerti apa yang mereka baca dalam zikir, shalat dan doa. Tidak mengerti syariah Islam dan ajaran-ajarannya secara mendetail. Kecuali bila diterjemahkan terlebih dahulu dan dijelaskan satu persatu oleh kiayinya. Dan metode penerjemahan begini tentu saja sangat terbatas keberhasilannya, terlalu lemah dan justru sangat menghambat.
Karena itu, keinginan anda untuk belajar bahasa Arab dan menguasainya adalah sebuah keinginan yang teramat mulia, sehingga perlu didukung penuh. Jangan sampai keinginan itu berhenti hanya karena alasan teknis semata.